LOGO

LOGO

Selasa, 26 Juli 2011

Alat Musik


TABLA adalah Instrumen musik perkusi yang populer di India (dari keluarga membranofon). Alat musik ini dipakai dalam musik klasik Hindustan serta dalam musik populer dan peribadatan di Anak benua India. Alat musik ini terdiri dari sepasang drum tangan dengan ukuran dan warna nada yang berbeda. Nama Tabla berasal dari bahasa Arab tabl, yang bermakna "drum." [1]

Senin, 25 Juli 2011

TOKOH


BIOGRAPHY TAN MALAKA
Tan Malaka lahir di Pandan Gading, Sumatra Barat tahun 1897. Pendidikan yang ditempuh Sekolah Dasar di Suluki, Sekolah Guru di Bukit Tinggi dan Sekolah Guru Haarlem Belanda.

Ketika di Sekolah Guru Haarlem Belanda, ia menonjol dalam ilmu pasti sehingga gurunya memberi pujian. Selanjutnya Tan Malaka memberi perhatian pada soal-soal kemiliteran.

Bersama dengan pecahnya Revolusi Rusia (1917), Tan Malaka semakin berminat terhadap buah pikiran Marx dan Engels, sehingga sering mengikuti berbagai pembicaraan politik kaum kiri di Amsterdam. Wow, tidak aneh kalau di tanah air di kemudian hari menjadi tokoh kiri!

Tan Malaka juga ikut dalam diskusi terbuka antara Sneevliet dan Suwardi tentang "Kecenderungan Nasionalis dan Sosialis dalam pergerakan Nasional Hindia" di Amsterdam-1919.

Setelah kembali ke Indonesia (1919) Tan Malaka tetap mengadakan hubungan surat menyurat dengan rekan-rekannya di Belanda. Sejak itulah ia mulai menulis banyak artikel di surat kabar berbahasa Belanda kaum Bolshevik Het Vrije Wood (kata yang bebas) yang terbit di Semarang.

Tan Malaka juga menulis brosur berjudul "Sovyet atau Parlemen". Pandangan tentang kedua bentuk pemerintahan tersebut dimuat di majalah Soeara Rakjat. Ketika ISDV (Perserikatan Demokrasi Sosial Hindia) ingin mengganti nama (1920), Tan Malaka menugaskan nama "Partai Nasional Revolusioner Indonesia" tetap ditolak oleh Semaun yang tetap menginginkan nama "Persatuan Komunis".

Ketika Tan Malaka menjadi ketua PKI setelah kepergian Semaun ke Rusia (1921), ia mengembangkan cabang PKI di daerah dan mengecam pemerintah kolonial-kolonial yang menindas para buruh.

Tahun 1922 Tan Malaka ditangkap Pemerintah Kolonial Belanda karena terlibat aksi pemogokan buruh perkebunan. Kemudian ia minta untuk mengasingkan diri ke Belanda, tidak lama setelah itu ke Moskwa.

Tahun 1925 ketik berada di China, Tan Malaka menulis buku kecil berjudul Naar de "Republic Indonesia" yang dicetak di Kanton. Melalui bukunya itu, Tan malaka mengajak kaum cendekiawan Indonesia untuk berjuang meraih kemerdekaan Indonesia dan peka terhadap hati nurani rakyat.

Tan Malaka juga melontarkan pemikirannya mengenai program politik, ekonomi dan sosial, bahkan kemiliteran yang diperlukan dalam perjuangan kemerdekaan bangsa.

Antara tahun 1942-1943, Tan Malaka menulis buku "Madilog" (Materialisme, Dialektika, Logika) yang menyuguhkan cara berpikir baru untuk memerangi cara berpikir lama (dipengaruhi tahayul atau mistik yang menyebabkan orang menyerah secara total kepada alam).

Pemikiran dialektiknya terlihat dari sikapnya yang mempertentangan golongan tua (Soekarno-Hatta) dengan golongan muda (pemuda pejuang). Ia sinis terhadap golongan tua yang mau bekerja dengan penjajah sekaligus menaruh harapan kepada golongan muda sebagai ujung tombak perjuangan.

Tahun 1946, Tan Malaka ditangkap dengan tuduhan menggerakkan rakyat menentang persetujuan Linggarjati antara Belanda dan Indonesia. Tidak lama kemudian ia juga dituduh terlibat dalam peristiwa 3 Juli 1946 yakni peristiwa kudeta terhadap Pemerintahan, namun pengadian menyatakan Tan Malaka tidak terlibat atau tidak bersalah dan oleh karena itu kemudian ia dibebaskan.

Pada saat Tan Malaka mendirikan Partai Murba, saat itu pula ia ikut bergerilya dan pada Februari 1949 ia tewas ditembak tentara RI dan hingga saat ini tak pernah ditemukan jenazahnya.

Tahun 1963, Tan Malaka dianugerahi sebagai Pahlawan Nasional.

Memang orang bisa mempunyai pandangan atau cara yang berbeda dalam menyikapi sesuatu. Ya, hidup memang penuh resiko! Resiko sebuah sikap dalam kondisi tertentu, kerap membuat nyawa menjadi taruhannya!!

Catatan

GRUNGE.
“AWALNYA ADALAH BUNYI, DAN JADILAH MUSIK. AWALNYA ADALAH PERISTIWA, DAN JADILAH SEJARAH”
Ia bisa berarti sesuatu yang seenaknya, ketidakteraturan, antipola, bahkan kesederhanaan, atau malah bunyi memekakan laksana teriakan babi?


Joe mayer

EVENT MUSIC


JAVA ROCKIN'LAND 2011

Yang diselenggarakan di Carnaval beach Ancol Jakarta 22,23,24 Juli kemarin. dipadati oleh ribuan penonton dari berbagai penjuru tanah air dan luar negri, dan di meriahkan oleh beberapa Artis lokal dan mancanegara di antaranya.

International Artists :

Blood Red Shoes, Ed Kowalczyk of LIVE, Franco,Frente, Good Charlotte, Happy Mondays,Helloween, Kensington,Loudness,Neon Trees,The Cranberries,The Dirt Radicals
Thirty Seconds to Mars,We Are Scientists,Young The Giant.

Indonesian Artists :

Monkey Boots, /Rif, 7 Deadly Sins, Aftercoma, Afternoon Talk, Alien Sick, Alone At Last, Angsa & Serigala, Backalley, Ballerina, Besok Bubar, Betrayer, BIP, Bitter Ballen, Blood Diamond, Bobby Jones, Burgerkill, Cleo, Closehead, Cokelat, Cupumanik , Di-Da, Divide, Dried Cassava, Easy Tiger, Edane, Emirates, Fable, Factory Lab DJ, set, Fall Fall Of Mira, Float, For Better Life Movement, Forgotten, Fourwall, Free On Saturday, Frozen on the 12, G-Pluck Beatles, Gaspoll, Gecko, Gigantor, Godbless, Gugun Blues Shelter, Gunver, High Time Rebellion, Innocenti, Jasad, Kelelawar Malam, Killing Me Inside, Konspirasi, Kunci, Leonardo, Lucky Annash, L'alphalpha,Maddening Pace, Madonna Of The Rocks, March, Master Wu, Morfem, Munthe,Muvann, Naif, Netral, No Label, PAL / NTSC, Parau, PAS Band, Polyester, Embassy, Power Metal, Power Slaves, Psychotic Angels, Pure Saturday, Radical Of, Revolution, Raja Singa, Raksasa, Ray D Sky, Real, Rocker Kasarunk, Roxx, Sarasvati, Seringai, Sheila On 7, Sir Dandy, Solitaire Addict, Sound Of Silence, Speak Up, SpeedKill, Stepforward, Stereosoul, Superglad, Tengkorak, The Changcuters, The Ginger, The Milo, The Morning After, The Trees and The Wild, The Upstairs DJ Set
, Tohpati Bertiga, Tor, Vegan, Wonder Bra, X-Shibuya, X-THREE special project, Zewex.

Senin, 18 Juli 2011

EVENT MUSIC




WEST JAVA WORLD MUSIC FESTIVAL AT MONJU 2011

Yang diselenggarakan minggu kemarin tgl 16 - 17 juli di area Monumen perjuangan jln.dipatiukur Bandung, cukup meramaikan suasana monumen. dimeriahkan oleh beberapa Musisi dari Mancanegara termasuk Indonesia sebagai tuan rumah. Acara yang diadakan setiap tahun ini, Kota Bandung sebagai tuan rumah dalam acara West Java World Music Festival 2011 menjadi kebanggaan tersendiri bagi Kota Bandung. Lebih dari 30 musisi dari penjuru Dunia meramaikan WJWMF di antaranya : Andrew Hiroshi Suzuki (GERMANY), Patrik Shaw Iversen (NORWAY), Zakaria Kone (BURKINAFASO), Mohar & Ramli (MALAYSIA), Balawan & Batuan Ethnic (INDO) Dwiki Darmawan & WPE (INDO) dll. ada juga Musisi lain seperti Samba Sunda, Darso, Ozenk Percussion, Babendjo Angklung Udjo, Seniman Bangun Pagi. Acara ini tergolong sukses, bahkan masyarakat terantusias menyaksikan West Java World Music Festival 2011.



Narasumber : Joe Mayer

Sabtu, 16 Juli 2011

TOPIK


AKSI SIMPATI SENIMAN BANGUN PAGI

Aksi Simpati Seniman Bangun Pagi yang digelar di Car Free Day jln.Ir.Juanda Dago Bandung pada hari minggu lalu, Aksi ini menuntut agar Kampoeng Seniman Bangun Pagi yang berlokasi di Monumen Perjuangan bisa dipertahankan oleh Pemerintah. karena adanya berita bahwa Kampoeng Seniman bangun Pagi yang berada di dalam Monumen perjuangan harus segera di gusur atau di tiadakan, menurut informasi yang didapat dari sebagian narasumber berita adanya saung-saung Kampoeng Seniman bangun Pagi di monumen perjuangan alasanya keadaan monumen menjadi kumuh dan kotor . Padahal adanya Kampoeng Seniman Bangun Pagi di Monumen perjuangan adalah tempat para Komunitas Seniman Bangun Pagi memberikan pengetahuan budaya, tradisi, musik, karya dan belajar seni budaya secara gratis untuk Masyarakat dan sekitarnya. termasuk Seni lukis, Seni music, Seni Theater, kerajinan tangan dan sebagainya. Juga sebagai salah satu objek wisata kota Bandung, karena Kampoeng Seniman Bangun Pagi memiliki nilai budaya dan tradisi yang cukup tinggi antara lain dengan datangnya tamu-tamu seniman internasional dari berbagai Negara yang ingin belajar mengenai Seni dan budaya Indonesia.

Narasumber : Joe mayer

Jumat, 15 Juli 2011

Kang ATO gorilla


Sekilas tentang Kang Ato Gorilla. Wajah ini mungkin tidak asing lagi bagi kita di komunitas Seniman Bangun pagi, Beliau adalah Icon Seniman Bangun Pagi yang memiliki banyak Talenta, terutama dalam bidang Seni. Beliau juga termasuk Pendiri awal mula komunitas Seniman Bangun Pagi pertama muncul di Bandung. Beliau sering disapa Kang Ato Gorilla, banyak sekali karya-karya yang beliau ciptakan dalam sebuah syair atau puisi, beliau juga sering terlibat didalam berbagai Event atau pagelaran Seni diberbagai Kota terutama bandung. Puisi dan syair-syairnya kerap sekali mengandung kritikan sosial, budaya, alam, cinta, kehidupan, dan sebagainya antara lain : “ Aku Bukan Sampah, Biduan Terlarang, Sendal jepit, Doamu” Dll. Kita tidak akan kesulitan menemui Beliau perform, kita bisa datang saja ke acaranya Komunitas Seniman Bangun Pagi yang berlangsung setiap hari minggu di Car free day Bandung, lokasinya adalah jln.Ir.Juanda Dago dari pukul 07:00 pagi hingga pukul 10:00 siang.
Experience :
1. Juara 1 street Fest sejawabarat yang diadakan dilapangan Gasibu 2010 Bandung
2. Braga Festival bersama klantik dan Seniman Bangun Pagi 2010
3. Wapres bulungan jakarta
4. West Java World Music Festival 2010 di Monumen Perjuangan
5. Musikalisasi di Universitas Padjajaran Bandung
6. Gelar Seni Budaya di Jakarta Convention Center 2011
7. Dan Event-Event lainya.

Rabu, 13 Juli 2011

Marginary Band



Sekilas tentang Marginary Band.
Band ini berdiri Tahun 2006 dikota Bandung beraliran rock ballads yang berpersonilkan : Jake Nong (Guitar+Vocal), Gani (Bass), David (Drum), Joe (Lead Guitar). lagu single dari Marginary yang cukup populer adalah Demi Masa, Matematheis, Tuhan Tlah lama menangis, Obat hati, Aku dan Kaumku dan masih banyak lagi.experience di berbagai Event musik dikota Bandung telah disinggahinya baik indoor maupun Outdoor.

TOKOH


BUNG HATTA

Mohammad Hatta lahir pada tanggal 12 Agustus 1902 di Bukittinggi. Di kota kecil yang indah inilah Bung Hatta dibesarkan di lingkungan keluarga ibunya. Ayahnya, Haji Mohammad Djamil, meninggal ketika Hatta berusia delapan bulan. Dari ibunya, Hatta memiliki enam saudara perempuan. Ia adalah anak laki-laki satu-satunya. Sejak duduk di MULO di kota Padang, ia telah tertarik pada pergerakan. Sejak tahun 1916, timbul perkumpulan-perkumpulan pemuda seperti Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Minahasa. dan Jong Ambon. Hatta masuk ke perkumpulan Jong Sumatranen Bond.


Sebagai bendahara Jong Sumatranen Bond, ia menyadari pentingnya arti keuangan bagi hidupnya perkumpulan. Tetapi sumber keuangan baik dari iuran anggota maupun dari sumbangan luar hanya mungkin lancar kalau para anggotanya mempunyai rasa tanggung jawab dan disiplin. Rasa tanggung jawab dan disiplin selanjutnya menjadi ciri khas sifat-sifat Mohammad Hatta.

Masa Studi di Negeri Belanda
Pada tahun 1921 Hatta tiba di Negeri Belanda untuk belajar pada Handels Hoge School di Rotterdam. Ia mendaftar sebagai anggota Indische Vereniging. Tahun 1922, perkumpulan ini berganti nama menjadi Indonesische Vereniging. Perkumpulan yang menolak bekerja sama dengan Belanda itu kemudian berganti nama lagi menjadi Perhimpunan Indonesia (PI).

Hatta juga mengusahakan agar majalah perkumpulan, Hindia Poetra, terbit secara teratur sebagai dasar pengikat antaranggota. Pada tahun 1924 majalah ini berganti nama menjadi Indonesia Merdeka.

Hatta lulus dalam ujian handels economie (ekonomi perdagangan) pada tahun 1923. Semula dia bermaksud menempuh ujian doctoral di bidang ilmu ekonomi pada akhir tahun 1925. Karena itu pada tahun 1924 dia non-aktif dalam PI. Tetapi waktu itu dibuka jurusan baru, yaitu hukum negara dan hukum administratif. Hatta pun memasuki jurusan itu terdorong oleh minatnya yang besar di bidang politik.

Perpanjangan rencana studinya itu memungkinkan Hatta terpilih menjadi Ketua PI pada tanggal 17 Januari 1926. Pada kesempatan itu, ia mengucapkan pidato inaugurasi yang berjudul "Economische Wereldbouw en Machtstegenstellingen"--Struktur Ekonomi Dunia dan Pertentangan kekuasaan. Dia mencoba menganalisis struktur ekonomi dunia dan berdasarkan itu, menunjuk landasan kebijaksanaan non-kooperatif.

Sejak tahun 1926 sampai 1930, berturut-turut Hatta dipilih menjadi Ketua PI. Di bawah kepemimpinannya, PI berkembang dari perkumpulan mahasiswa biasa menjadi organisasi politik yang mempengaruhi jalannya politik rakyat di Indonesia. Sehingga akhirnya diakui oleh Pemufakatan Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPI) PI sebagai pos depan dari pergerakan nasional yang berada di Eropa.

PI melakukan propaganda aktif di luar negeri Belanda. Hampir setiap kongres intemasional di Eropa dimasukinya, dan menerima perkumpulan ini. Selama itu, hampir selalu Hatta sendiri yang memimpin delegasi.

Pada tahun 1926, dengan tujuan memperkenalkan nama "Indonesia", Hatta memimpin delegasi ke Kongres Demokrasi Intemasional untuk Perdamaian di Bierville, Prancis. Tanpa banyak oposisi, "Indonesia" secara resmi diakui oleh kongres. Nama "Indonesia" untuk menyebutkan wilayah Hindia Belanda ketika itu telah benar-benar dikenal kalangan organisasi-organisasi internasional.

Hatta dan pergerakan nasional Indonesia mendapat pengalaman penting di Liga Menentang Imperialisme dan Penindasan Kolonial, suatu kongres internasional yang diadakan di Brussels tanggal 10-15 Pebruari 1927. Di kongres ini Hatta berkenalan dengan pemimpin-pemimpin pergerakan buruh seperti G. Ledebour dan Edo Fimmen, serta tokoh-tokoh yang kemudian menjadi negarawan-negarawan di Asia dan Afrika seperti Jawaharlal Nehru (India), Hafiz Ramadhan Bey (Mesir), dan Senghor (Afrika). Persahabatan pribadinya dengan Nehru mulai dirintis sejak saat itu.

Pada tahun 1927 itu pula, Hatta dan Nehru diundang untuk memberikan ceramah bagi "Liga Wanita Internasional untuk Perdamaian dan Kebebasan" di Gland, Swiss. Judul ceramah Hatta L 'Indonesie et son Probleme de I' Independence (Indonesia dan Persoalan Kemerdekaan).

Bersama dengan Nazir St. Pamontjak, Ali Sastroamidjojo, dan Abdul Madjid Djojoadiningrat, Hatta dipenjara selama lima setengah bulan. Pada tanggal 22 Maret 1928, mahkamah pengadilan di Den Haag membebaskan keempatnya dari segala tuduhan. Dalam sidang yang bersejarah itu, Hatta mengemukakan pidato pembelaan yang mengagumkan, yang kemudian diterbitkan sebagai brosur dengan nama "Indonesia Vrij", dan kemudian diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia sebagai buku dengan judul Indonesia Merdeka.

Antara tahun 1930-1931, Hatta memusatkan diri kepada studinya serta penulisan karangan untuk majalah Daulat Ra‘jat dan kadang-kadang De Socialist. Ia merencanakan untuk mengakhiri studinya pada pertengahan tahun 1932.

Kembali ke Tanah Air
Pada bulan Juli 1932, Hatta berhasil menyelesaikan studinya di Negeri Belanda dan sebulan kemudian ia tiba di Jakarta. Antara akhir tahun 1932 dan 1933, kesibukan utama Hatta adalah menulis berbagai artikel politik dan ekonomi untuk Daulat Ra’jat dan melakukan berbagai kegiatan politik, terutama pendidikan kader-kader politik pada Partai Pendidikan Nasional Indonesia. Prinsip non-kooperasi selalu ditekankan kepada kader-kadernya.

Reaksi Hatta yang keras terhadap sikap Soekarno sehubungan dengan penahannya oleh Pemerintah Kolonial Belanda, yang berakhir dengan pembuangan Soekarno ke Ende, Flores, terlihat pada tulisan-tulisannya di Daulat Ra’jat, yang berjudul "Soekarno Ditahan" (10 Agustus 1933), "Tragedi Soekarno" (30 Nopember 1933), dan "Sikap Pemimpin" (10 Desember 1933).

Pada bulan Pebruari 1934, setelah Soekarno dibuang ke Ende, Pemerintah Kolonial Belanda mengalihkan perhatiannya kepada Partai Pendidikan Nasional Indonesia. Para pimpinan Partai Pendidikan Nasional Indonesia ditahan dan kemudian dibuang ke Boven Digoel. Seluruhnya berjumlah tujuh orang. Dari kantor Jakarta adalah Mohammad Hatta, Sutan Sjahrir, dan Bondan. Dari kantor Bandung: Maskun Sumadiredja, Burhanuddin, Soeka, dan Murwoto. Sebelum ke Digoel, mereka dipenjara selama hampir setahun di penjara Glodok dan Cipinang, Jakarta. Di penjara Glodok, Hatta menulis buku berjudul “Krisis Ekonomi dan Kapitalisme”.

Masa Pembuangan
Pada bulan Januari 1935, Hatta dan kawan-kawannya tiba di Tanah Merah, Boven Digoel (Papua). Kepala pemerintahan di sana, Kapten van Langen, menawarkan dua pilihan: bekerja untuk pemerintahan kolonial dengan upah 40 sen sehari dengan harapan nanti akan dikirim pulang ke daerah asal, atau menjadi buangan dengan menerima bahan makanan in natura, dengan tiada harapan akan dipulangkan ke daerah asal. Hatta menjawab, bila dia mau bekerja untuk pemerintah kolonial waktu dia masih di Jakarta, pasti telah menjadi orang besar dengan gaji besar pula. Maka tak perlulah dia ke Tanah Merah untuk menjadi kuli dengan gaji 40 sen sehari.

Dalam pembuangan, Hatta secara teratur menulis artikel-artikel untuk surat kabar Pemandangan. Honorariumnya cukup untuk biaya hidup di Tanah Merah dan dia dapat pula membantu kawan-kawannya. Rumahnya di Digoel dipenuhi oleh buku-bukunya yang khusus dibawa dari Jakarta sebanyak 16 peti. Dengan demikian, Hatta mempunyai cukup banyak bahan untuk memberikan pelajaran kepada kawan-kawannya di pembuangan mengenai ilmu ekonomi, sejarah, dan filsafat. Kumpulan bahan-bahan pelajaran itu di kemudian hari dibukukan dengan judul-judul antara lain, "Pengantar ke Jalan llmu dan Pengetahuan" dan "Alam Pikiran Yunani." (empat jilid).

Pada bulan Desember 1935, Kapten Wiarda, pengganti van Langen, memberitahukan bahwa tempat pembuangan Hatta dan Sjahrir dipindah ke Bandaneira. Pada Januari 1936 keduanya berangkat ke Bandaneira. Mereka bertemu Dr. Tjipto Mangunkusumo dan Mr. Iwa Kusumasumantri. Di Bandaneira, Hatta dan Sjahrir dapat bergaul bebas dengan penduduk setempat dan memberi pelajaran kepada anak-anak setempat dalam bidang sejarah, tatabuku, politik, dan lain-Iain.

Kembali Ke Jawa: Masa Pendudukan Jepang
Pada tanggal 3 Pebruari 1942, Hatta dan Sjahrir dibawa ke Sukabumi. Pada tanggal 9 Maret 1942, Pemerintah Hindia Belanda menyerah kepada Jepang, dan pada tanggal 22 Maret 1942 Hatta dan Sjahrir dibawa ke Jakarta.

Pada masa pendudukan Jepang, Hatta diminta untuk bekerja sama sebagai penasehat. Hatta mengatakan tentang cita-cita bangsa Indonesia untuk merdeka, dan dia bertanya, apakah Jepang akan menjajah Indonesia? Kepala pemerintahan harian sementara, Mayor Jenderal Harada. menjawab bahwa Jepang tidak akan menjajah. Namun Hatta mengetahui, bahwa Kemerdekaan Indonesia dalam pemahaman Jepang berbeda dengan pengertiannya sendiri. Pengakuan Indonesia Merdeka oleh Jepang perlu bagi Hatta sebagai senjata terhadap Sekutu kelak. Bila Jepang yang fasis itu mau mengakui, apakah sekutu yang demokratis tidak akan mau? Karena itulah maka Jepang selalu didesaknya untuk memberi pengakuan tersebut, yang baru diperoleh pada bulan September 1944.

Selama masa pendudukan Jepang, Hatta tidak banyak bicara. Namun pidato yang diucapkan di Lapangan Ikada (sekarang Lapangan Merdeka) pada tanggaI 8 Desember 1942 menggemparkan banyak kalangan. Ia mengatakan, “Indonesia terlepas dari penjajahan imperialisme Belanda. Dan oleh karena itu ia tak ingin menjadi jajahan kembali. Tua dan muda merasakan ini setajam-tajamnya. Bagi pemuda Indonesia, ia Iebih suka melihat Indonesia tenggelam ke dalam lautan daripada mempunyainya sebagai jajahan orang kembali."

Proklamasi
Pada awal Agustus 1945, Panitia Penyidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia diganti dengan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia, dengan Soekamo sebagai Ketua dan Mohammad Hatta sebagai Wakil Ketua. Anggotanya terdiri dari wakil-wakil daerah di seluruh Indonesia, sembilan dari Pulau Jawa dan dua belas orang dari luar Pulau Jawa.

Pada tanggal 16 Agustus 1945 malam, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia mempersiapkan proklamasi dalam rapat di rumah Admiral Maeda (JI Imam Bonjol, sekarang), yang berakhir pada pukul 03.00 pagi keesokan harinya. Panitia kecil yang terdiri dari 5 orang, yaitu Soekamo, Hatta, Soebardjo, Soekarni, dan Sayuti Malik memisahkan diri ke suatu ruangan untuk menyusun teks proklamasi kemerdekaan. Soekarno meminta Hatta menyusun teks proklamasi yang ringkas. Hatta menyarankan agar Soekarno yang menuliskan kata-kata yang didiktekannya. Setelah pekerjaan itu selesai. mereka membawanya ke ruang tengah, tempat para anggota lainnya menanti.

Soekarni mengusulkan agar naskah proklamasi tersebut ditandatangi oleh dua orang saja, Soekarno dan Mohammad Hatta. Semua yang hadir menyambut dengan bertepuk tangan riuh.


Tanggal 17 Agustus 1945, kemerdekaan Indonesia diproklamasikan oleh Soekarno dan Mohammad Hatta atas nama bangsa Indonesia, tepat pada jam 10.00 pagi di Jalan Pengangsaan Timur 56 Jakarta.

Tanggal 18 Agustus 1945, Ir Soekarno diangkat sebagai Presiden Republik Indonesia dan Drs. Mohammad Hatta diangkat menjadi Wakil Presiden Republik Indonesia. Soekardjo Wijopranoto mengemukakan bahwa Presiden dan Wakil Presiden harus merupakan satu dwitunggal.

Periode Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia
Indonesia harus mempertahankan kemerdekaannya dari usaha Pemerintah Belanda yang ingin menjajah kembali. Pemerintah Republik Indonesia pindah dari Jakarta ke Yogyakarta. Dua kali perundingan dengan Belanda menghasilkan Perjanjian Linggarjati dan Perjanjian Reville, tetapi selalu berakhir dengan kegagalan akibat kecurangan pihak Belanda.

Untuk mencari dukungan luar negeri, pada Juli I947, Bung Hatta pergi ke India menemui Jawaharlal Nehru dan Mahatma Gandhi. dengan menyamar sebagai kopilot bernama Abdullah (Pilot pesawat adalah Biju Patnaik yang kemudian menjadi Menteri Baja India di masa Pemerintah Perdana Menteri Morarji Desai). Nehru berjanji, India dapat membantu Indonesia dengan protes dan resolusi kepada PBB agar Belanda dihukum.

Kesukaran dan ancaman yang dihadapi silih berganti. September 1948 PKI melakukan pemberontakan. 19 Desember 1948, Belanda kembali melancarkan agresi kedua. Presiden dan Wapres ditawan dan diasingkan ke Bangka. Namun perjuangan Rakyat Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan terus berkobar di mana-mana. Panglima Besar Soediman melanjutkan memimpin perjuangan bersenjata.

Pada tanggal 27 Desember 1949 di Den Haag, Bung Hatta yang mengetuai Delegasi Indonesia dalam Konperensi Meja Bundar untuk menerima pengakuan kedaulatan Indonesia dari Ratu Juliana.

Bung Hatta juga menjadi Perdana Menteri waktu Negara Republik Indonesia Serikat berdiri. Selanjutnya setelah RIS menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia, Bung Hatta kembali menjadi Wakil Presiden.

Periode Tahun 1950-1956
Selama menjadi Wakil Presiden, Bung Hatta tetap aktif memberikan ceramah-ceramah di berbagai lembaga pendidikan tinggi. Dia juga tetap menulis berbagai karangan dan buku-buku ilmiah di bidang ekonomi dan koperasi. Dia juga aktif membimbing gerakan koperasi untuk melaksanakan cita-cita dalam konsepsi ekonominya. Tanggal 12 Juli 1951, Bung Hatta mengucapkan pidato radio untuk menyambut Hari Koperasi di Indonesia. Karena besamya aktivitas Bung Hatta dalam gerakan koperasi, maka pada tanggal 17 Juli 1953 dia diangkat sebagai Bapak Koperasi Indonesia pada Kongres Koperasi Indonesia di Bandung. Pikiran-pikiran Bung Hatta mengenai koperasi antara lain dituangkan dalam bukunya yang berjudul Membangun Koperasi dan Koperasi Membangun (1971).

Pada tahun 1955, Bung Hatta mengumumkan bahwa apabila parlemen dan konsituante pilihan rakyat sudah terbentuk, ia akan mengundurkan diri sebagai Wakil Presiden. Niatnya untuk mengundurkan diri itu diberitahukannya melalui sepucuk surat kepada ketua Perlemen, Mr. Sartono. Tembusan surat dikirimkan kepada Presiden Soekarno. Setelah Konstituante dibuka secara resmi oleh Presiden, Wakil Presiden Hatta mengemukakan kepada Ketua Parlemen bahwa pada tanggal l Desember 1956 ia akan meletakkan jabatannya sebagai Wakil Presiden RI. Presiden Soekarno berusaha mencegahnya, tetapi Bung Hatta tetap pada pendiriannya.

Pada tangal 27 Nopember 1956, ia memperoleh gelar kehormatan akademis yaitu Doctor Honoris Causa dalam ilmu hukum dari Universitas Gajah Mada di Yoyakarta. Pada kesempatan itu, Bung Hatta mengucapkan pidato pengukuhan yang berjudul “Lampau dan Datang”.

Sesudah Bung Hatta meletakkan jabatannya sebagai Wakil Presiden RI, beberapa gelar akademis juga diperolehnya dari berbagai perguruan tinggi. Universitas Padjadjaran di Bandung mengukuhkan Bung Hatta sebagai guru besar dalam ilmu politik perekonomian. Universitas Hasanuddin di Ujung Pandang memberikan gelar Doctor Honoris Causa dalam bidang Ekonomi. Universitas Indonesia memberikan gelar Doctor Honoris Causa di bidang ilmu hukum. Pidato pengukuhan Bung Hatta berjudul “Menuju Negara Hukum”.

Pada tahun 1960 Bung Hatta menulis "Demokrasi Kita" dalam majalah Pandji Masyarakat. Sebuah tulisan yang terkenal karena menonjolkan pandangan dan pikiran Bung Hatta mengenai perkembangan demokrasi di Indonesia waktu itu.

Dalam masa pemerintahan Orde Baru, Bung Hatta lebih merupakan negarawan sesepuh bagi bangsanya daripada seorang politikus.

Hatta menikah dengan Rahmi Rachim pada tanggal l8 Nopember 1945 di desa Megamendung, Bogor, Jawa Barat. Mereka mempunyai tiga orang putri, yaitu Meutia Farida, Gemala Rabi'ah, dan Halida Nuriah. Dua orang putrinya yang tertua telah menikah. Yang pertama dengan Dr. Sri-Edi Swasono dan yang kedua dengan Drs. Mohammad Chalil Baridjambek. Hatta sempat menyaksikan kelahiran dua cucunya, yaitu Sri Juwita Hanum Swasono dan Mohamad Athar Baridjambek.

Pada tanggal 15 Agustus 1972, Presiden Soeharto menyampaikan kepada Bung Hatta anugerah negara berupa Tanda Kehormatan tertinggi "Bintang Republik Indonesia Kelas I" pada suatu upacara kenegaraan di Istana Negara.
Bung Hatta, Proklamator Kemerdekaan dan Wakil Presiden Pertama Republik Indonesia, wafat pada tanggal 14 Maret 1980 di Rumah Sakit Dr Tjipto Mangunkusumo, Jakarta, pada usia 77 tahun dan dikebumikan di TPU Tanah Kusir pada tanggal 15 Maret 1980.

Berikut Biodata dari Mohammad Hatta

Nama : Dr. Mohammad Hatta (Bung Hatta)

Lahir : Bukittinggi, 12 Agustus 1902

Wafat : Jakarta, 14 Maret 1980

Istri : (Alm.) Rahmi Rachim

Anak :

* Meutia Farida
* Gemala
* Halida Nuriah

Gelar Pahlawan : Pahlawan Proklamator RI tahun 1986

Pendidikan :

* Europese Largere School (ELS) di Bukittinggi (1916)
* Meer Uirgebreid Lagere School (MULO) di Padang (1919)
* Handel Middlebare School (Sekolah Menengah Dagang), Jakarta (1921)
* Gelar Drs dari Nederland Handelshogeschool, Rotterdam, Belanda (1932)

Karir :

* Bendahara Jong Sumatranen Bond, Padang (1916-1919)
* Bendahara Jong Sumatranen Bond, Jakarta (1920-1921)
* Ketua Perhimpunan Indonesia di Belanda (1925-1930)
* Wakil delegasi Indonesia dalam gerakan Liga Melawan Imperialisme dan Penjajahan, Berlin (1927-1931)
* Ketua Panitia (PNI Baru) Pendidikan Nasional Indonesia (1934-1935)
* Kepala Kantor Penasihat pada pemerintah Bala Tentara Jepang (April 1942)
* Anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan (Mei 1945)
* Wakil Ketua Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (7 Agustus 1945)
* Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia (17 Agustus 1945)
* Wakil Presiden Republik Indonesia pertama (18 Agustus 1945)
* Wakil Presiden merangkap Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan (Januari 1948 - Desember 1949)
* Ketua Delegasi Indonesia pada Konferensi Meja Bundar di Den Haag dan menerima penyerahan kedaulatan dari Ratu Juliana (1949)
* Wakil Presiden merangkap Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Kabinet Republik Indonesia Serikat (Desember 1949 - Agustus 1950)
* Dosen di Sesko Angkatan Darat, Bandung (1951-1961)
* Dosen di Universitas Gajah Mada, Yogyakarta (1954-1959)
* Penasihat Presiden dan Penasihat Komisi IV tentang masalah korupsi (1969)
* Ketua Panitia Lima yang bertugas memberikan perumusan penafsiran mengenai Pancasila (1975)

Referensi :

PRAKATOS

Kang UWIE PRABU : Seniman adalah orang sufi, yang dimana dia memakai rasa hingga indah di lihat, di dengar dan di rasa.

Kang MANDRA : kita memberikan wadah untuk berexpresi apapun bentuk seni itu, dengan tujuan siapapun kalangan apapun dapat mengexpresikanya, Bebaskan adalah motto kami.

Kang ATO : seni adalah serasi indah dan netral wadah untuk menyatukan visi misi dan aspirasi
Seperti seniman bangun pagi yg berusaha untuk bisa mewadahi para seniman yg tak punya wadah mengaspirasikan karya karyanya maka dengan niat yg tulus terjalinlah ikatan para seniman pelaku dan pengabdi seni seniman adalah seperti mutiara yg walau terendam di lumpur namun sinarnya memancarkan keindahan dimarcapada alam pramudita
Beragam kreasi adalah seni maju mundurnya sebuah Negara tergantung kepada seni
Jadi mari kita sukuri semua keindahan yg telah diberikan tuhan kepada para seniman
Dinegri ini HIDUP ADALAH SENI

Kang JOE : Karya seni sudah tercipta dari sejak kita lahir ke dunia, seni merupakan suatu bakat yang tidak kita ketahui , tetapi seni itu akan muncul dengan sendirinya didalam hati kita. Berwarna – warni kehidupan didunia dengan berbagai macam- macam seni dan karakternya, langit , bumi, angin, air, tanah, matahari, bulan dan bintang adalah Inspirasinya.

KREATOROSCOPE

RAMALAN ZODIAK CAPRICORN (22 Desember - 19 Januari)
Suasana tenang sedang Anda alami minggu ini. Semua pekerjaan sudah Anda selesaikan minggu lalu. Sayangnya persoalan lain muncul yaitu masalah asmara. Kekasih tidak setuju jika Anda terlalu sibuk dalam pekerjaan.
Pekerjaan: Kondisi tenang.
Keuangan: Jangan ragu.
Asmara: Terlalu sibuk.

RAMALAN ZODIAK AQUARIUS (20 Januari - 18 Februari)
Anda dijebak kondisi yangmengharuskan memutuskan sesuatu di luar kekuasaan. Paling enak memang menyalahkan orang lain dan mencari kambing hitam. Jika kondisinya berlarut-larut begitu, apa mau dikata.
Pekerjaan: Dijebak.
Keuangan: Sembrono.
Asmara: Selisih pendapat.

RAMALAN ZODIAK PISCES (19 Februari - 20 Maret)
Kesehatan sedang menyerang Anda.Mulai dari perut, kepala, tenggorokan, bahkan kondisi mata Anda. Jangan terlalu memforsir tenaga, ukurlah sesuai dengan ketahanan tubuh. Kalau dipaksakan bisa-bisa masuk rumah sakit.
Pekerjaan: Sakit.
Keuangan: Masih baik.
Asmara: Jengkel.

RAMALAN ZODIAK ARIES (21 Maret - 19 April)
Ada yang mencoba menjegal langkah Anda. Sebenarnya sudah lama Anda ingin mundur dari tanggung jawab ini, tapi sebagian orang mengharapkan kepemimpinan Anda. Tapi, tak sedikit juga yang membenci Anda. Jadi, harus bagaimana?
Pekerjaan: Dijegal.
Keuangan: Membengkak.
Asmara: Ketulusan cinta.

RAMALAN ZODIAK TAURUS (20 April - 20 Mei)
Banyak orang bermuka dua yang inginmengambil hati Anda. Sebagai pemimpin memang tidak gampang memilih orang yang dipercaya. Cobalah Anda renungkan dan resapi, siapa saja yang pantas mendampingi Anda.
Pekerjaan: Muka dua.
Keuangan: Ambil dana.
Asmara: Berbunga-bunga.

RAMALAN ZODIAK GEMINI (21 Mei - 21 Juni)
Jangan tergesa-gesa meneruskan usaha Anda jika hasilnya belum kelihatan. Apalagi banyak sekali cobaan yang Anda alami hanya karena masalah internal. Harusnya Anda bersikap profesional, bisa membedakan urusan bisnis dan keluarga.
Pekerjaan: Terburu-buru.
Keuangan: Banyak cobaan.
Asmara: Pihak ketiga.

RAMALAN ZODIAK CANCER (22 Juni - 22 Juli)
Biar lambat asal selamat, itulah pepatah yang harus Anda lakukan minggu ini. Buat apa terburu-buru jika hasilnya kurang memuaskan. Butuh kesabaran tinggi agar semuanya bisa berjalan lancar. Perhatikan kondisi kepala Anda.
Pekerjaan: Terburu-buru.
Keuangan: Jaga dana.
Asmara: Terpancing.

RAMALAN ZODIAK LEO (23 Juli - 22 Agustus)
Hubungan Anda meningkat ke arah menyenangkan, apalagi Si Dia sudah mulai menerima Anda. Baginya tiap orang bisa melakukan kesalahan. Jadi jagalah terus kondisi tersebut jangan sampai kembali terulang.
Pekerjaan: Waspada.
Keuangan: Terpenuhi.
Asmara: Menyenangkan.

RAMALAN ZODIAK VIRGO (23 Agustus - 22 September)
Merenungkan kejadian lalu memang ada bagusnya agar jangan sampai terulang lagi. Tapi kalau terlalu lama tak bagus buat recana kerja. Anda sudah ditunggu tugas-tugas baru yang menantang. Ayo,siapkan diri Anda.
Pekerjaan: Siapkan diri.
Keuangan: Pemasukan lancar.
Asmara: Memuncak.

RAMALAN ZODIAK LIBRA (23 September - 23 Oktober)
Ada saja orang merintangi karier Anda yang sedang berada di puncak. Kalau Anda memang berani, libas saja orang yang menghalangi Anda. Sebaliknya jika Anda memiliki nurani, maafkan orang tersebut.
Pekerjaan: Libas saja.
Keuangan: Lebih jeli.
Asmara: Ceria.

RAMALAN ZODIAK SCORPIO (24 Oktober - 21 November)
Meski pandangan Anda benar, tapi sebaiknya memilih mengalah saja demi kepentingan bersama. Memang berat memutuskan sesuatu yang sudah direncanakan sejak lama. Jika Anda menjalani keduanya, Anda pasti akan lebih bahagia.
Pekerjaan: Mengalah.
Keuangan: Kejutan.
Asmara: Bersinar.

RAMALAN ZODIAK SAGITARIUS (22 November - 21 Desember)
Tak ada gunanya bicara besar jika orang melihat sebaliknya. Selama ini orang hanya melihat Anda besar kepala dan banyak omong. Jadi, jangan ulangilagi peristiwa itu karena orang sudah tahu kartu Anda. Lebih baik bekerja sesuai kemampuan saja.
Pekerjaan: Banyak bicara.
Keuangan: Menguap.
Asmara: Tidak berubah.

Permainan Tradisional

1. GASING

Permainan gasing hampir terdapat di seluruh wilayah di Indonesia. Permainan ini biasanya dimainkan oleh anak laki-laki berusia 7-17 tahun, bisa dilakukan perorangan maupun beregu. Gasing biasanya terbuat dari kayu yang dibentuk sedemikian rupa dengan bagian yang lancip di bagian bawahnya. Permainan ini bersifat kompetitif, mengadu ketangkasan dan keterampilan dalam memutar gasing.

2.CONGKLAK

Permainan congklak merupakan permainan yang dimainkan oleh dua orang yang biasanya perempuan. Alat yang digunakan terbuat dari kayu atau plastik berbentuk mirip perahu dengan panjang sekitar 75 cm dan lebar 15 cm. Pada kedua ujungnya terdapat lubang yang disebut induk. Diantar keduanya terdapat lubang yang lebih kecil dari induknya berdiameter kira-kira 5 cm. Setiap deret berjumlah 7 buah lubang. Pada setiap lubang kecil tersebut diisi dengan kerang atau biji-bijian sebanyak 7 buah.
Cara bermainnya adalah dengan mengambil biji-bijian yang ada di lubang bagian sisi milik kita kemudian mengisi biji-bijian tersebut satu persatu ke lubang yang dilalui termasuk lubang induk milik kita (lubang induk sebelah kiri) kecuali lubang induk milik lawan, jika biji terakhir jatuh di lubang yang terdapat biji-bijian lain maka bijian tersebut diambil lagi untuk diteruskan mengisi lubang-lubang selanjutnya. Begitu seterusnya sampai biji terakhir jatuh kelubang yang kosong. Jika biji terakhir tadi jatuh pada lubang yang kosong maka giliran pemain lawan yang melakukan permainan. Permainan ini berakhir jika biji-bijian yang terdapat di lubang yang kecil telah habis dikumpulkan. Pemenangnya adalah anak yang paling banyak mengumpulkan biji-bijian ke lubang induk miliknya. Permainan ini merupakan sarana untuk mengatur strategi dan kecermatan.

3. BATOK KELAPA

Pada permainan batok kelapa alat yang dipergunakan adalah dua buah batok kelapa yang dibagi dua sehingga berbentuk setengah bola. Pada bagian tengahnya dilubangi dan dipasangi tali yang menghubungkan antara satu batok dengan batok lainnya sepanjang kira kira 1,5 - 2 meter. Permainannya adalah berlomba secepat mungkin berjalan menggunakan batok kelapa tadi dari satu sisi lapangan ke sisi lapangan lainnya. Orang yang paling cepat ia lah yang menjadi pemenangnya.

3.EGRANG

Egrang adalah permainan tradisional Indonesia yang belum diketahui secara pasti dari mana asalnya, tetapi dapat dijumpai di berbagai daerah dengan nama berbeda-beda seperti : sebagian wilayah Sumatera Barat dengan nama Tengkak-tengkak dari kata Tengkak (pincang), Ingkau yang dalam bahasa Bengkulu berarti sepatu bambu dan di Jawa Tengah dengan nama Jangkungan yang berasal dari nama burung berkaki panjang. Egrang sendiri berasal dari bahasa Lampung yang berarti terompah pancung yang terbuat dari bambu bulat panjang. Dalam bahasa Banjar di Kalimantan Selatan disebut batungkau.

Egrang terbuat dari batang bambu dengan panjang kurang lebih 2,5 meter. Sekitar 50cm dari bawah, dibuat tempat berpijak kaki yang rata dengan lebar kurang lebih 20cm. Cara memainkannya adalah dengan berlomba berjalan menggunakan egrang tersebut dari satu sisi lapangan ke sisi lainnya. Orang yang paling cepat dan tidak terjatuh dialah pemenangnya.

4.Benteng/bentengan/pal-palan/pris-prisan

permainan terdiri dari 2 kelompok, inti dari permainan ini adalah banyak2an siapa yang berhasil menduduki benteng lawan ( dengan simbolnya menyentuh benteng lawan ). Setiap team akan menjaga bentengnya benteng ( bentuk dan bendanya terserah, biasanya tiang listrik, pohon, tembok, dll ) sekaligus menyerang benteng lawan. Setiap penyerang yang sudah jauh meninggalkan bentengnya, akan bisa ditangkap oleh penjaga, dan jika tertangkap penyerang akan menjadi tawanan. Dan harus di selamatkan oleh kawannya untuk bisa bermain lagi. kelompok yang berhasil lebih banyak mendudukin benteng lawan, itu lah yang menang.

5.PETAK UMPET

Petak Umpet adalah permainan rakyat tradisional umum di Seluruh pelosok Indonesia dari Sabang sampai Merauke sejak dulu kala. Siapa saja boleh ikut, tetapi biasanya peserta permainan antara lima sampai sepuluh orang, karena bersifat mencari kawan yang bersembunyi, maka tidak terlalu banyak yang menjadi bagian dari permainan ini. Dari seluruh pemain akan bermain hompipa sampai habis dan tinggal dua orang saja. Setelah tinggal dua orang, maka masing masing melakukan suit dan yang kalah menjadi si pencari teman teman yang bersembunyi. Si pencari menutup mata atau menempel pada salah satu media (tembok,pohon,tiang,dll) sebagai sarana bentengnya. Di hitung satu sampai sepuluh, maka semua anggota harus berlari mencari persembunyiannya, setelah hitungan ke sepuluh maka si pencari teman mulai mencari teman yang bersembunyi sampai menemukan total anggota yang bersembunyi.


6.ULAR NAGA

Permainan berkelompok yang dimainkan oleh minimal 4-5 orang, 2 orang sebagai pembuat gerbang (kiri-kanan), yang lainnya netral berbaris melingkar membentuk angka 8 melewati gerbang yang di buat. Anak yang tepat berada di tengah-tengah gerbang pada saat lagu berakhir akan di tutup dan di berikan pilihan rahasia untuk bergabung dengan kelompok gerbang kiri atau gerbang kanan. Siapa yang pengikutnya paling banyak dia lah yang menang, dan yang kalah harus menangkap orang yang paling belakang dari lawannya.


7.BOY-BOYAN

Permainan tradisonal dengan total lima sampai sepuluh orang. Model permainannya yaitu menyusun lempengan batu, biasanya diambil dari pecahan genting atau pocelen yang berukuran relatif kecil. Bolanya bervariasi, biasanya terbuat dari buntalan kertas yang dilapisi plastik, empuk dan tidak keras, sehingga tidak melukai. Satu orang sebagai penjaga lempengan, yang lainnya kemudian bergantian melempar tumpukan lempengan itu dengan bola sampai roboh semua. Setelah roboh maka penjaga harus mengambil bola dan melemparkannya ke anggauta lain yang melempar bola sebelumnya. Yang terkena lemparan bola yang gatian menjadi penjaga lempengannya.


8.BALOGO
Balogo terbuat dari bahan tempurung kelapa dengan ukuran garis tengah sekitar 5-7 cm dan tebal antara 1-2 cm dan kebanyakan dibuat berlapis dua yang direkatkan dengan bahan aspal atau dempul supaya berat dan kuat. Bentuk alat logo ini bermacam-macam, ada yang berbentuk bidawang (bulus), biuku (penyu), segitiga, bentuk layang-layang, daun dan bundar. Kadang karena terlalu gemar main Balogo, saya buat sendiri pakai tetesan gelas air mineral plastik yang telah di bakar, dimasukan dalam cetakan (kaleng bekas semir sepatu), setelah kering baru deh di bentuk..hasilnya gak kalah sama yang kayu dan aspal...
selain logonya ada jua stik atau alat pemukul yang panjangnya sekitar 40 cm dengan lebar 2 cm. Fungsi panapak atau alat pemukul ini adalah untuk mendorong logo agar bisa meluncur dan merobohkan logo pihak lawan yang dipasang saat bermain. setahu saya, jika semua logo lawan sudah di robohkan, maka penyerang boleh memajukan garis pukul awal sepanjang pemukul logo. Jadi semakin sering menang, maka semakin dekat dengan Logo lawan!!!!


9.LAYANG-LAYANG

nah..kalau permainan yang satu ini pasti sudah sangat banyak yang kenal..mainan yang terbuat dari bambu yang di ikat/rangkai menggunakan benang ini sangat populer bahkan sampai sekarang (tapi tetep aja yg main banyak org dewasa, secara layangannya besar semua ahahahaha).

layang-layang/layangan di mainkan menggunakan tali yang panjang serta perlu angin yang cukup agar dapat terbang dan menghiasi angkasa (sungguh rindu juga saya) seperti gambar di atas. Jadi ingat dulu saya adalah penjual layangan hasil buatan sendiri, lumayan buat nambah-nambah uang jajan. kalau mau buat sendiri ada disini (versi orang sih hehehehe), siapa tau mau ikutin jejak saya hahahha

History of KARINDING

“Karinding Nu Karuhun”

Mencoba menengok beraneka ragam kebuadayaan dari mulai seni tari sampai seni musik tradisional berbagai daerah di Negara kepulauan ini. Melihat kekiri dan kekanan, depan dan belakang dengan warna warni kehidupan kota dengan modernisme nya. Ternyata, setelah banyak ngobrol ngaler ngidul (kesana sini) dengan beberapa teman diseputaran Bandung sampai daerah Kabupaten, saya mulai sadar bahwa ternyata banyak kebudayaan daerah yang tidak banyak diketahui oleh kebanyakan orang, bahkan mulai dilupakan.
Timbulah rasa keingintahuan akan sebuah tradisi turun temurun terutama utuk alat musik tradisional khususnya kisunda/kasundaan, dari yang masih exist seperti:calung, kendang, goong, dsb, sampai yang mulai terlupakan oleh sebagian besar masyarakat pada umumnya. Dan dari sana saya mencoba mencari info lebih jelas mengenai hal ini.
Hasilnya saya mendapat sedikit pengetahuan tentang sebuah alat musik tradisional yang mungkin asing untuk sebagian orang, alat musik ini benama “KARINDING”. sebuah alat musik tradisional masyarakat sunda yang jujur baru beberapa bulan ini saya ketahui. untuk mengetahui sebagian informasi tentang alat ini, saya dapat sebagian dari sini, sini, juga dari sini, dan tentunya dari ngobrol dengan beberapa sumber juga.

KARINDING adalah alat musik tradisional masyarakat sunda yang terbuat dari pelepah kawung (batang pohon aren), dan Awi (bambu). Sebuah alat musik yang cukup tua yang konon sebagai alat yang telah digunakan karuhun (orang tua) sejak jaman sebelum ditemukannya Kacapi, yang usia kecapi itu sendiri sudah mencapai lebih dari lima ratus tahun yang lalu, diperkirakan alat ini sudah lebih tua dari 600 tahun dan ada yang menyebutkan bahwa alat ini sudah dipergunakan sejak jaman purba dulu sekitar era megalitikum.
Jaman dulu alat ini dimainkan untuk mengusir sepi dimalam hari, serta berfungsi sebagai alat untuk mengusir hama dengan suara yang dihasilkannya. Suara yang dihasilkan oleh alat musik karinding membuat hama padi tidak mendekat karena menyakitkan buat hama tersebut.
kenapa Karinding mampu menghasilkan suara yang bisa mengusir hama?
Suara yang dihasilkan berupa getaran yang tidak begitu jelas terdengar oleh telinga manusia, dalam ilmu suara, suara yang dihasilkan masuk kedalam kategori suara low desibel, yang getaran ini cuma bisa didengar oleh jenis binatang jenis insect, konon inilah yang dikenal sekarang sebagai suara ultrasonik.
Ngomongkeun Karinding (Bicara tentang karinding)

Beberapa waktu yang lalu saya berkesempatan ngobrol bareng teman-teman di daerah Soreang, yaitu : Roni , Achong (STSI Bandung), Rizky Bru (UPI Bandung), Adot (this-diary).dari hasil obrolan disana, saya semakin memiliki gambaran jelas tentang karinding, dan juga saya diberi sebuah karinding hasil modifikasi salah satu Dosen STSI Bandung

Menurut Roni dan Achong dari STSI Bandung, karinding sendiri tidak hanya ada di tatar sunda, malahan di Bali, ada yang disebut dengan Genggong yang pada dasarnya adalah karinding-karinding keneh (karinding juga). Dan ternyata karinding bukan hanya terdapat di jawabarat dan beberapa daerah di Indonesia, akan tetapi di beberapa Negara lainpun ada, namun dengan nama dan bahan pembuat yang berbeda.
Perkembangan
Seiring dengan berjalannya waktu, ternyata ada seorang tokoh Karawitan di bandung yang memodifikasi karinding, dari karinding generasi awal /karinding buhun yang tidak mempunyai tangga nada, kedalam karinding baru yang mempunyai tangga nada pentatonis maupun diatonis. Karinding baru ini dekenal dengan nama Karinding Toel.
Karinding Toel adalah karinding hasil modifikasi Bapa Asep Nata, yang kebetulan merupakan salah satu Dosen Karawitan di STSI Bandung. Seperti yang dipaparkan diatas, Karinding Toel hasil modifikasi Pak Asep Nata pada taun 2000an, memiliki kelebihan yaitu sudah mempunyai tangga nada, baik pentatonis maupun diatonic (do-re-mi-pa-so-la-si-do , da mi na ti la da).
Berikut adalah gambar Karinding toel (karinding hasil modifikasi Pak Asep Nata) yang saya pegang dan coba memainkan sendiri. Karinding toel yang saya pegang ini adalah krinding dengan nada D.

Memainkan karinding
Karinding pada umumnya (karinding buhun) ditabuh menggunakan jari tangan (telunjuk) dan memakai mulut kita sebagai resonatornya untuk menghasilkan suara, dengan cara di pukul memperlakukan alat ini seperti layaknya perkusi, dengan menggunakan satu jari tangan, mulut kita berfungsi sebagai resonansi, dan lidah sebagai pengontrol bunyi yang kita inginkan. Ada beberapa jenis suara yang dihasilkan, yaitu dengan mulut kosong tanpa napas dan dengan menggunakan napas,ini akan menghasilkan bunyi yang berbeda. Alat ini bisa menghasilkan suara yang khas dari tiap orang, sebutlah jenis melodi, rhytm dan bass nya bisa di hasilkan, atau kendang, saron, goong nya dalam alat music sunda lainnya.
Tapi berbeda dengan Karinding Buhun, sesuai dengan namanya Karinding Toel di mainkan dengan cara ditoel(dicolek) oleh jari tangan.dan tiap-tiap karinding ini mempunyai nada yang berbeda-beda, mulai dari E,F,F#,G,G#,D, dan seterusnya.

Selasa, 05 Juli 2011

Background

Sebagai sebuah komunitas yang mewadahi siapa saja yang ingin berkarya di bidang seni, upaya yang dilakukan tentu saja tidak cukup melalui kegiatan yang di lakukan sebatas karya di bidang seni sebagaimana yang telah dilaksanakan karena upaya tersebut hanya dapat menjangkau sebagian kecil seniman dan masyarakat Indonesia dan pelaksanaannya terbatas oleh ruang dan waktu. Sementara itu, perkembangan informasi dan kreatifitas begitu cepat. Kreator Magazine di bawah naungan CV.Ariesco dituntut untuk melek dan tanggap serta secepat mungkin menyebarkan informasi dan perkembangan kreatifitas baik di bidang seni maupun budaya terbaru kepada seniman-seniman khususnya dan kepada masyarakat luas umumnya, terlebih-lebih dengan visi kreator magazine melestarikan dan memberikan pengetahuan tentang budaya dan tradisi di Indonesia, melalui Media cetak Kreator magazine yang akan terbit setiap bulannya. Untuk itu, perlu media khusus yang dapat mempercepat penyampaian informasi dan perkembangan sains kepada masyarakat. Media yang tepat untuk mewujudkan hal itu adalah magazine (majalah/tabloid).
Saat ini majalah tetap merupakan sarana informasi, hiburan dan pendidikan yang sangat efektif, ekonomis, interaktif, dan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Dengan adanya Kreator Magazine di bawah naungan CV.Ariesco diharapkan akan lebih menggema melalui penyampaian berbagai informasi dan perkembangan pendidikan dan pembelajaran seni dan budaya terkini kepada masyarakat luas. Selain itu, diharapkan pula Kreator magazine akan dapat lebih dikenal oleh masyarakat luas. Jika selama ini majalah hanyalah sebatas kalangan dan pihak-pihak tertentu saja, pada masa yang akan datang diharapkan seluruh masyarakat, khususnya masyarakat yang terjangkau oleh Kreator Magazine dapat menjadi mitra CV.Ariesco dalam upaya pengembangan pendidikan seni dan budaya di Indonesia.